Selain fungsi SUM yang paling sering digunakan dalam operasi penjumlahan, Fungsi SUMIF juga bermanfaat untuk menjumlahkan dengan syarat tertentu baik terhadap satu patokan (Tunggal) ataupun lebih (Patokan Berganda). Sebagai contoh menjumlah menurut patokan tunggal, jika Anda ingin menghitung penjumlahan hanya pada bilangan negatifnya saja dalam suatu barisan sel.

Pada gambar di bawah ini terdapat contoh sederhana yang disusun untuk melacak faktur. Kolom E berisi rumus =TODAY() sedangkan kolom F adalah hasil pengurangan menggunakan rumus yaitu nilai tanggal hari ini pada kolom E dikurangi tanggal jatuh tempo pada kolom D. Bilangan negatif pada kolom F menunjukkan pembayaran yang telah jatuh tempo.


Pada sel F12 dihasilkan nilai penjumlahan bilangan negatifnya saja yaitu -69 dengan menggunakan rumus:
=SUMIF(F2:F11,"<0")

Menjumlahkan nilai menurut barisan sel yang lain

Untuk menghitung penjumlahan besar faktur yang telah jatuh tempo pada sel C12, maka Anda dapat menggunakan fungsi SUMIF ini dengan rumus:
=SUMIF(F2:F11,"<0",C2:C11)

Menjumlahkan nilai menurut barisan sel berupa teks

Bagaimana jika ingin mengetahui besar jumlah faktur untuk wilayah Bandung saja? Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini, Anda dapat menyusun rumusnya menjadi misalnya pada sel C13:
=SUMIF(F2:F11,"Bandung",C2:C11)
Anda juga dapat menjumlahkan besar seluruh faktur kecuali wilayah Bandung saja. Seperti pada sel C14 dengan menambahkan tanda '<>':
=SUMIF(F2:F11,"<>Bandung",C2:C11)

Menjumlahkan nilai menurut barisan sel berupa tanggal

Fungsi SUMIF maksimal terdiri dari tiga argumen, pada argumen kedua dalam rumus di bawah ini terdapat pernyataan yang dapat kita tambahkan menggunakan fungsi DATE. Sel C15 menghitung besar jumlah faktur yang jatuh temponya hingga tanggal 28 Nopember 2015, yaitu dengan susunan rumus:
=SUMIF(D2:D11,">="&DATE(2015,11,28),C2:C11)
Sedangkan Sel C16 menghasilkan besar jumlah faktur yang jatuh tempo hingga waktu ke depan (termasuk juga tanggal pada hari ini).
=SUMIF(D2:D11,">="&TODAY(),C2:C11)