Image by Hans Braxmeier from Pixabay

Saat Anda membuat rumus Excel yang mengacu pada suatu sel maupun barisan sel, maka acuan sel tersebut dapat menjadi relatif atau absolut. Suatu sel dikatakan Relatif apabila sel tersebut dapat menyesuaikan rumus menurut posisi saat rumus tersebut disalin (di-copy-paste). Sedangkan acuan Absolut (tetap) mengunci dan tidak akan mengubah rumus, meskipun rumus ditempatkan pada posisi manapun.

Adapun acuan relatif contohnya seperti berikut:
=A1
Berbeda dengan acuan relatif sesuai argumen diatas, acuan absolut ditandai dengan penambahan dua buah tanda dollar ($), contohnya:
=$A$1
Sebagian besar acuan sel atau barisan sel yang Anda salin lebih menggunakan acuan relatif. Untuk diingat, bahwa acuan absolut dapat digunakan sewaktu Anda ingin menyalin rumus pada posisi sel yang lain.

Simak artikel Trik Cepat Excel Mengubah Sel Relatif Menjadi Sel Absolut.

Petunjuk yang mudah agar konsep ini dapat dipahami yaitu dengan mengambil sebuah contoh kasus sederhana yang terlihat pada gambar di bawah ini.


Rumus yang terdapat di dalam sel D2 mengkalikan Satuan dengan Harga dengan menggunakan rumus:
=B2*C2
Rumus diatas menggunakan acuan relatif, maka saat rumus Anda salin pada kedua sel yang lain di bawahnya, maka rumus menyesuaikan menurut posisi sel yang ditempatkan. Namun apabila Anda menerapkan acuan absolut, pada sel D2 tersebut seperti:
=$B$2*$C$2
Maka akan menghasilkan rumus dengan nilai yang salah. Rumus pada sel D3 dan D4 yang telah Anda salin tersebut terlihat sama susunannya dengan sel D2 yang menghasilkan nilai pada Produk 1, namun tidak menghasilkan nilai yang benar pada Produk 2 dan 3.

Untuk lebih memahami kegunaan acuan absolut, silakan Anda tambahkan contoh kasus sesuai gambar di bawah ini:


Pada keadaan tersebut, susunan rumus pada sel E2 adalah:
=D2*$B$7
Dimana nilai komisi dihasilkan berdasarkan Total Harga yang mengacu kepada Persentase Komisi, sehingga sel D2 merupakan sel relatif sedangkan sel B7 dijadikan sebagai acuan absolut (tetap).